atlanta vs leverkusen

Atlanta United: Analisis Kemenangan Fantastis di Liga Eropa 2024

  • Posted by:
  • Posted on:
  • Category:
    Europa LeagueEuropa League
  • System:
    Unknown
  • Price:
    USD 0

Malam penuh kemenangan dan kejutan tersaji di Aviva Stadium, Dublin, pada Rabu malam WIB (22/5) atau Kamis dini hari WIB (23/5). Atalanta, klub asal Italia yang dijuluki “La Dea” (Sang Dewi), berhasil merengkuh trofi Liga Europa 2023/2024 usai menaklukkan Bayer Leverkusen dari Jerman dengan skor tegas 3-0. Kemenangan ini sekaligus menjadi gelar juara Eropa pertama bagi Atalanta sepanjang sejarah 117 tahun mereka berdiri.

Atlanta United: Analisis Kemenangan Fantastis di Liga Eropa 2024

atlanta vs leverkusen

Pertandingan final tersebut berjalan dramatis. Atalanta yang tak diunggulkan tampil mengejutkan dengan dominasi serangan sejak menit awal. Para pemain Leverkusen dibuat frustrasi dengan pressing ketat dan serangan cepat ala Gasperini yang menjadi ciri khas permainan Atalanta.

Bintang kemenangan Atalanta pada laga ini tak lain adalah Ademola Lookman, penyerang sayap asal Nigeria. Lookman tampil trengginas dan mencetak hattrick alias tiga gol ke gawang Lukas Hradecky, kiper Leverkusen. Gol pertama Lookman tercipta pada menit ke-12, memanfaatkan umpan terobosan dari Gianluca Scamacca.

Simak juga: Pertarungan Sengit: Analisis Taktik dari Duel Cerezo Osaka vs Vissel Kobe

Leverkusen yang tak ingin pulang dengan tangan hampa berupaya meningkatkan intensitas serangan di babak kedua. Namun, kokohnya lini belakang Atalanta yang digalang oleh Merih Demiral dan Rafael Toloi membuat lini depan Leverkusen kesulitan menciptakan peluang berbahaya. Justru Lookman kembali menjadi mimpi buruk bagi Leverkusen.

Pada menit ke-26, Lookman kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah berhasil melepaskan tembakan kaki kiri yang tak bisa ditepis Hradecky. Skor 2-0 untuk Atalanta membuat mental Leverkusen semakin terpuruk. Tim asuhan Gerardo Seoane tersebut terlihat kekurangan ide untuk membongkar pertahanan Atalanta yang disiplin.

Memasuki menit ke-72, Lookman memastikan kemenangan Atalanta menjadi semakin meyakinkan. Pemain pinjaman dari Leicester City tersebut menerima umpan silang dari Teun Koopmeiners dan dengan sekali kontrol, Lookman melepaskan sepakan keras yang merobek gawang Hradecky untuk ketiga kalinya.

Hattrick Lookman sekaligus menjadi penutup laga final Liga Europa musim ini. Skor 3-0 untuk kemenangan Atalanta bertahan hingga peluit akhir dibunyikan. Para pemain dan staf Atalanta larut dalam euforia kemenangan. Tangis haru Gian Piero Gasperini, sang pelatih, menjadi momen emosional yang tak terlupakan. Atalanta akhirnya berhasil mewujudkan mimpi mereka untuk meraih trofi Eropa.

Kemenangan Dramatis La Dea: Membungkam Rekor Tak Terkalahkan Leverkusen

Kemenangan Atalanta atas Leverkusen di final Liga Europa ini menjadi catatan tersendiri. Pasalnya, Leverkusen datang ke laga puncak dengan rekor tak terkalahkan di sepanjang kompetisi. Tercatat, tim berjuluk “Die Werkself” tersebut belum pernah sekalipun menelan kekalahan dalam 51 pertandingan Liga Europa secara beruntun. Namun, rekor tersebut harus terhenti di tangan Atalanta.

Para pengamat sepak bola pun dibuat terkejut dengan performa Atalanta. Mereka tak menyangka klub yang identik dengan gaya menyerang penuh risiko tersebut mampu tampil solid di lini belakang. Selain hattrick Lookman, penampilan gemilang kiper Juan Musso dengan beberapa penyelamatan krusial juga patut diapresiasi.

Kejutan dan Emosi: Reaksi dari Kedua Kubu

Kemenangan dramatis Atalanta disambut dengan luapan kegembiraan para pemain dan staf. Gian Piero Gasperini, pelatih kepala Atalanta, tak kuasa menahan air matanya saat peluit akhir dibunyikan. Bagi Gasperini, trofi Liga Europa ini menjadi pencapaian tertinggi dalam karier kepelatihannya.

“Ini adalah momen yang luar biasa. Saya sangat bangga dengan perjuangan para pemain. Kami telah bekerja keras sepanjang musim untuk mencapai titik ini. Trofi ini dipersembahkan untuk seluruh fans Atalanta,” ujar Gasperini dalam sesi konferensi pers pasca pertandingan.

Di sisi lain, kekalahan ini tentu menjadi pil pahit yang harus diterima Leverkusen. Rekor tak terkalahkan mereka harus pupus di partai puncak. Gerardo Seoane, pelatih Leverkusen, mengakui keunggulan Atalanta.

“Atalanta pantas menang. Mereka bermain lebih baik dan efektif. Kami kecewa dengan kekalahan ini, namun kami harus belajar dari kesalahan dan menatap ke depan,” ungkap Seoane.

Dampak Kemenangan Atalanta: Era Baru La Dea?

Kemenangan di Liga Europa ini tentunya menjadi momentum berharga bagi Atalanta. Trofi ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa mereka tak bisa lagi dipandang sebelah mata di kompetisi Eropa. Akankah kemenangan ini menjadi awal era keemasan bagi La Dea?

https://www.kompas.com/tag/atalanta-vs-bayer-leverkusen

Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *