Mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia (2014-2019), Peter Gontha, memberikan kritik terhadap langkah PSSI yang merekrut banyak pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Peter merasa kurang nyaman karena mayoritas pemain Timnas sekarang adalah pemain berdarah campuran.
Simak Juga: Nenek Martines Asal Kediri? Fakta atau Hoax?
“Saya merasa bimbang. Saya akan posting sesuatu yang mungkin membuat followers saya marah, tapi saya siap ambil risiko ini karena saya ingin menjaga martabat bangsa,” tulis Peter dalam unggahan Instagram-nya, @petergontha.
Unggahan Peter tersebut muncul setelah pertandingan Timnas Indonesia vs Australia pada 10 September 2024, di mana dari 11 pemain yang menjadi starter, 9 di antaranya adalah pemain keturunan. Hanya Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho yang bukan pemain keturunan yang turun sejak awal.
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban Peter Gontha terkait hal ini:
- Apakah Anda cinta PSSI? (Saya cinta)
- Apakah Anda cinta bangsa? (Saya cinta)
- Apakah Anda tidak malu melihat 9 pemain Timnas adalah hasil naturalisasi? (Saya malu)
- Apakah kita bangsa besar? (Saya rasa begitu)
- Apakah Anda tahu naturalisasi mereka bersifat sementara karena mereka punya dua paspor, dan setelah selesai main di Indonesia, mereka bisa saja lepas WNI? (Saya tahu)
- Apakah mereka akan dengan mudah meninggalkan tunjangan sosial dari negara asal mereka? (Saya rasa tidak)
- Apakah tidak lebih baik kita membina pemain lokal dari usia dini hingga dewasa? (Saya rasa iya)
- Apakah tidak lebih baik kalah dengan terhormat daripada menang atau seri dengan cara yang mengurangi martabat bangsa? (Saya malu)
Meski begitu, Peter tetap memberikan apresiasi kepada PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir karena terobosan yang dilakukan berhasil membuat Timnas Indonesia semakin diperhitungkan.