- Posted by:
- Posted on:
- Category:
indonesiaindonesia - System:
Unknown - Price:
USD 0
Duong Vu Lam, mantan Wakil Ketua Umum PSSI Vietnam, memberikan pandangannya tentang perbedaan mencolok antara pengembangan timnas muda Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Hal ini disampaikan setelah kegagalan Timnas U-20 Vietnam melaju ke putaran final Piala Asia U-20 2025 di China, meskipun mereka memenangkan tiga dari empat pertandingan di babak kualifikasi.
Kegagalan Vietnam di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025
Timnas U-20 Vietnam, yang diasuh oleh Hua Hien Vinh, bermain sebagai tuan rumah kualifikasi Grup A. Meskipun berhasil meraih tiga kemenangan, kekalahan dari Suriah menghentikan langkah mereka untuk lolos ke putaran final. Suriah, yang dianggap memiliki kualitas sepak bola yang lebih tinggi, selalu menjadi lawan sulit bagi Vietnam. Menurut Duong Vu Lam, kegagalan ini lebih disebabkan oleh perbedaan level antara para pemain, bukan semata kesalahan pelatih atau tim.
Duong Vu Lam menyebut bahwa Suriah secara tradisional selalu menjadi lawan yang tangguh bagi Vietnam. Karena itu, ia menilai bahwa sulit untuk menyalahkan pelatih atau pemain atas kegagalan ini.
Evaluasi Besar-besaran bagi Vietnam
Duong Vu Lam menegaskan pentingnya evaluasi mendalam bagi sepak bola Vietnam, bukan hanya dari sisi pemain tetapi juga dalam metode pelatihan dan pencarian bakat. Menurutnya, Vietnam harus memfokuskan pengembangan jangka panjang melalui metode yang lebih tepat.
Perbandingan dengan Indonesia dan Thailand
Dalam evaluasinya, Duong Vu Lam menyoroti perbedaan pendekatan antara Vietnam, Indonesia, dan Thailand dalam mengembangkan timnas muda. Indonesia dan Thailand, dua wakil Asia Tenggara di putaran final Piala Asia U-20 2025, memiliki cara yang berbeda dalam melakukan pembinaan sepak bola usia muda.
Indonesia: Pemanfaatan Pemain Keturunan
Menurut Duong Vu Lam, salah satu faktor yang membuat Vietnam sulit meniru Indonesia adalah strategi Indonesia yang melibatkan pemain keturunan berkualitas. Indonesia sering memanggil pemain-pemain keturunan Indonesia yang lahir di Eropa untuk memperkuat timnas, termasuk tim U-20. Pemain-pemain ini menjadi inti dari pembangunan tim muda Indonesia, yang menurut Duong Vu Lam sulit untuk ditiru oleh Vietnam karena Vietnam minim memiliki pemain keturunan dengan kualitas yang sama.
Thailand: Metode yang Lebih Realistis untuk Vietnam
Di sisi lain, metode pengembangan sepak bola remaja Thailand dinilai oleh Duong Vu Lam lebih cocok diterapkan di Vietnam. Thailand lebih fokus pada pengembangan bakat lokal dengan pendekatan yang lebih realistis dan terencana. Menurutnya, pendekatan Thailand lebih relevan dengan kondisi dan potensi yang dimiliki Vietnam saat ini.
Kesimpulan
Kegagalan Vietnam di kualifikasi Piala Asia U-20 2025 menyoroti perlunya evaluasi dan perbaikan dalam pengembangan sepak bola usia muda. Duong Vu Lam menyarankan Vietnam untuk belajar dari Thailand, yang metode pengembangan sepak bolanya lebih sesuai dengan kondisi di Vietnam, dibandingkan dengan Indonesia yang lebih mengandalkan pemain keturunan berkualitas.